Masih hangat diperbincangkan oleh berbagai kalangan tentang
kasus penyadapan yang dilakukan oleh Australia terhadap beberapa pejabat
pemerintah Indonesia sebagaimana disampaikan Kepala Badan Intelijen Negara
(BIN), Marciano Norman bahwa penyadapan ini telah dilakukan sudah sangat lama.
Bahkan Australia telah melakukan penyadapan percakapan telepon sejumlah
pemimpin Indonesia dalam kurun waktu 2007-2009. Kasus penyadapan ini bermula
dari informasi yang dibocorkan oleh mantan agen CIA Edward Snowden. Kemudian
kasus yang terbongkar ini telah mengganggu hubungan diplomatik kedua negara
yang berdaulat. Seperti diketahui bahwa konsep kedaulatan adalah sebuah
privasi, kehormatan dan identitas. Buah dari kedaulatan adalah kehormatan dan
penghormatan. Hormat, menghargai, menjaga privasi, jati diri dan indentitas
adalah bentuk sosial hubungan baik antar kedaulatan. Oleh karena itu, berkaitan
dengan kasus penyadapan, jelas bahwa tindakan Australia ini adalah bentuk pelecehan
kedaulatan terhadap suatu negara. Sekali lagi, ini adalah bentuk pelecehan
kedaulatan oleh Australia terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia. Hubungan
bilateral Indonesia dan Australia terganggu akibat kasus penyadapan ini
sementara Pemerintah Australia telah sekali lagi menolak untuk meminta maaf
atas kasus tersebut. Pemerintah Indonesia, mengumumkan keputusan untuk
menurunkan level hubungan diplomatik dengan Australia terkait skandal tersebut.
Aksi yang diambil Indonesia termasuk menghentikan kerja sama di bidang latihan
militer dan penampungan pengungsi. Sebelumnya Indonesia telah memanggil Duta
Besar RI di Australia untuk kembali ke tanah air pada Senin lalu. Hubungan
kedua negara kini anjlok hingga ke titik terendah dalam beberapa tahun
terakhir.
Pemerintah Indonesia pada awal bulan ini pernah meminta
Australia memberikan penjelasan mengenai penyadapan telepon, namun Australia
gagal memberikan jawaban yang memuaskan. Perdana Menteri Australia Tony Abbott
Selasa lalu (19/11) mengatakan tidak akan menyampaikan permintaan maaf kepada
Indonesia sebab segala hal yang dilakukan Australia adalah demi kepentingan
negara. Sikap keras Australia tersebut mengundang amarah Indonesia. Presiden menyatakan
penyesalan atas sikap Tony Abbott, dan menyebutkan hal ini dapat merusak
hubungan kemitraan strategis kedua negara, sehingga Indonesia akan
mempertimbangkan kembali kerja sama kedua negara. Indonesia sejak lama
dipandang sebagai mitra strategis penting bagi Australia. Sementara, Australia
menyediakan bantuan ekonomi, teknologi dan kemanusiaan kepada Indonesia. Pada
tahun 2012-2013, Australia menyediakan bantuan fiskal sebesar US$ 608 juta,
atau meningkat 20 persen dibanding tahun-tahun sebelumnya kepada Indonesia.
Dalam beberapa tahun terakhir, kedua negara telah meningkatkan kerja sama di
bidang politik, militer, ekonomi, keamanan dan maritim. Sejak Tony Abott
menjabat Perdana Menteri Australia, hubungan Australia dengan Indonesia terus
terganggu terkait masalah penampungan pengungsi. Indonesia menyatakan akan
menghentikan kerja sama dengan Australia dalam urusan pengungsi sejak
terungkapnya skandal penyadapan telepon. Keputusan Indonesia itu merupakan
pukulan berat terhadap Australia yang berkeinginan mengurangi jumlah pengungsi
ke Australia melalui kerja sama dengan Indonesia.
Media Australia berpendapat bahwa kasus penyadapan telepon
menyangkut keamanan dan kepentingan kedua negara. Jika masalah itu gagal
ditangani secara bijaksana, maka pasti akan mengakibatkan krisis kepercayaan
antara pemimpin kedua negara. Media Australia berpendapat bahwa kerja sama
ekonomi antara kedua negara tidak akan terputus hanya karena skandal tersebut.
Perusahaan kedua negara menargetkan imbalan maksimal ekonomi. Oleh karena itu
investasi dan kerja sama antara perusahaan negara Indonesia-Australia tidak
akan terhenti.