Assalamu'alaikum wr.wb.

Rabu, 27 Oktober 2010

Pentas Budaya dan Halal Bihalal IKBT

Minggu, 26 september kemarin, rombongan pemkot Tegal mendatangi anjungan Jawa Tengah di kawasan TMII Jakarta Timur dalam rangka Pentas Budaya Jawa Tengah dan Halal Bihalal Ikatan Keluarga Besar Tegal. Rombongan yang diikuti Bapak walikota Ikmal Jaya beserta istri serta Bapak wakil walikota Habib Ali Zaenal beserta istri tiba di tempat acara sekitar pukul 10.30 WIB. Sambutan meriah di berikan kepada Walikota beserta rombongan saat memasuki tempat acara.
Acara ini dihadiri oleh warga Kota Tegal yang berada di kawasan Jabodetabek baik yang sudah bekerja maupun yang masih berkuliah, banyak mahasiswa Tegal yang datang diantaranya dari mahasiswa UI, Gunadarma,IPB, UP, UIN, STMI, dan lain-lain. Acara yang dimulai pukul 10.00 WIB ini diisi dengan berbagai pentas seni mulai dari drama khas Tegalan sampai tarian daerah asli Tegal yang dibawakan oleh siswa – siswi SMAN 1 Tegal.
Di awal acara Bapak Walikota dipersilakan untuk memberikan sambutannya kepada tamu undangan, dalam isi sambutannya menghimbau kepada seluruh warga kota Tegal yang ada di kawasan Jabodetabek mulai dari tukang becak, pedagang ketoprak sampai menteri pun untuk tetap menjaga nama baik kota Tegal tercinta dan selalu ingat pada kota kelahiran. Saat acara makan siang, Pa Wali menyempatkan diri untuk mendatangi para pemain pentas dan tari di belakang panggung, dan di saat itulah penulis mengambil kesempatan untuk mengabadikannya dengan kamera handphone.

Sabtu, 23 Oktober 2010

apakah Warta Warga itu?

              Universitas Gunadarma memiliki sebuah wadah untuk menampung berbagai macam informasi yang dapat di akses oleh semua orang, informasi tersebut diperoleh sebagian besar dari mahasiswa Gunadarma. Wadah informasi tersebut dinamakan Warta Warga. Wadah informasi tersebut sudah mulai beroperasi sejak tahun 2007 dan dapat di akses melalui situs http://wartawarga.gunadarma.ac.id. Setiap mahasiswa dapat dengan mudah memasukan tulisan - tulisannya ke dalam Warta Warga tetapi harus tetap menjaga kaidah - kaidah dalam memasukkan tulisan tersebut. Diantaranya mahasiswa dilarang melakukan plagiat terhadap tulisan seseorang, sangsi tegas akan diberikan kepada mahasiswa yang melanggar peraturan tersebut.

              Warta Warga selain sebagai wadah informasi dapat juga sebagai media untuk tempat penyampaian informasi dari Universitas Gunadarma. Informasi mengenai seminar, beasiswa, dan lain sebagainya dapat dilihat di Warta WargaDi Warta Warga, kita dapat membaca informasi - informasi yang beraneka macam mulai dari adat istiadat, pendidikan, hobby, musik, sampai dengan wisata. Dilihat dari manfaat penggunanya, Warta Warga sangatlah bermanfaat sebagai media penyampaian informasi kepada para pembaca. Sedangkan manfaat yang dilihat dari sisi mahasiswa, kreativitas dan wawasan yang luas dapat di peroleh mahasiswa bagi mereka yang aktif dalam melakukan penulisan di Warta Warga.
               Namun, segalanya tidak luput dari kekurangan, Warta Warga juga pernah tidak bisa di akses selama waktu tertentu dikarenakan server milik Universitas Gunadarma terkena sambaran petir. Setelah dilakukan perbaikan terhadap beberapa server yang rusak, akhirnya sekarang ini Warta Warga sudah bisa diakses seperti biasanya.

Rabu, 06 Oktober 2010

lirik lagu Seventeen - Ayah


Engkaulah nafasku
Yang menjaga di dalam hidupku
Kau ajarkan aku menjadi yang terbaik

Kau tak pernah lelah
Sebagai penopang dalam hidupku
Kau berikan aku semua yang terindah

Aku hanya memanggilmu Ayah
Disaatku kehilangan arah
Aku hanya mengingatmu Ayah
Jika aku tlah jauh darimu

Sabtu, 02 Oktober 2010

Kebudayaan Nias

Negara Indonesia memiliki kebudayaan yang sangat beranekaragam, salah satu kebudayaan tersebut adalah lompat batu Nias (fahombo) yang sudah menjadi ciri khas masyarakat Nias. Lompat batu merupakan tradisi masyarakat Nias Selatan, khususnya Telukdalam. Tradisi ini tidak biasa dilakukan oleh masyarakat Nias di wilayah lain, dan hanya dilakukan oleh kaum laki-laki. Hal ini juga telah menjadi pembeda budaya nenek moyang atau leluhur masyarakat Nias.
Pada awalnya, lompat batu tidaklah seperti yang kita ketahui sekarang, baik fungsi maupun cara penguasaannya. Dahulu melompat merupakan kombinasi olahraga dan permainan rakyat yang gratis, bukan komersial. Melompat batu bukan sekedar konsumsi atau atraksi pariwisata seperti sekarang ini. Melompat batu sebagai sarana dan proses untuk menunjukkan kekuatan dan ketangkasan para pemuda, sehingga memiliki jiwa heroik yang prestisius. Selain sebagai sarana penguji fisik dan mental, bagi para pemuda yang sudah dapat melompati susunan batu akan merupakan suatu kebanggaan bagi keluarganya dan para kerabatnya. Biasanya, jika seorang pemuda telah dapat melewati susunan batu, akan diadakan acara syukuran sederhana dengan menyembelih ayam atau hewan lainnya. Melihat kemampuan pemuda tersebut, maka ia dianggap telah dewasa dan matang secara fisik. Karena itu hak dan kewajiban sosialnya sebagai orang dewasa sudah bisa dijalankan misalnya untuk menikah, atau membela kampungnya dalam pertahanan melawan musuh.
Karena suatu kebanggaan, maka setiap pemuda tidak mau kalah dengan yang lain. Sejak umur 7-12 tahun anak laki-laki biasanya bermain dengan melompat tali. Hampir setiap sore mereka berlatih melompat agar bisa melompati susunan batu setinggi 2 meter. Walaupun sering berlatih, tidak semua laki-laki dapat melompati batu, ada yang tersangkut terus. Bahkan ada juga yang sampai kecelakaan. Ada kepercayaan bahwa hal ini dipengaruhi oleh faktor genetika. Jika ayah atau kakeknya seorang pemberani dan pelompat batu, maka salah satu diantara anak atau cucunya pasti ada yang dapat melompat batu. Kemampuan dan ketangkasan melompat batu juga dihubungkan dengan kepercayaan lama. Seseorang yang baru belajar melompat batu, ia terlebih dahulu memohon restu pada roh-roh para pelompat batu yang sudah meninggal. Tujuannya agar si pelompat batu tidak mengalami kecelakaan atau bencana. Ketangkasan melompat dibutuhkan karena dahulu setiap desa telah dipagar atau telah membuat benteng pertahanan dari batu, bambu, atau bahan lain agar sulit dilewati oleh musuh. 
Sekarang ini  sisa tradisi lama itu telah menjadi atraksi pariwisata yang spektakuler, tiada duanya di dunia. Berbagai aksi dan gaya para pelompat ketika di udara sangatlah menarik. Akhirnya tradisi ini dijadikan para pemuda setempat sebagai aktivitas komersial untuk menarik wisatawan, baik domestik maupun mancanegara.
Kita sebagai generasi penerus hendaknya bisa ikut berperan dalam melestarikan kebudayaan di Indonesia salah satunya lompat batu Nias agar tidak di akui oleh negara lain.