Apa standar moral itu universal?
jawabannya sama sekali tidak. Perbedaan sosial dan budaya antarnegara merupakan
faktor – faktor lingkungan penting yang menentukan perilaku etis dan tidak
etis. Misalnya manajer sebuah perusahaan Meksiko menyuap beberapa pejabat
tinggi pemerintah di Mexico City untuk mendapatkan kontrak pemerintah yang
menguntungkan. Praktik semacam itu akan dianggap tidak etis, bahkan melawan
hukum di Amerika Serikat. Tetapi langkah itu merupakan praktik bisnis biasa di
Meksiko.
Pada Forum Ekonomi Dunia pada bulan Januari
1999, Sekjen PBB menantang para pemimpin dunia bisnis untuk “menerapkan dan
melaksanakan” Pakta Global, dokuman yang merangkum sembilan prinsip untuk
melakukan bisnis secara global dalam bidang hak asasi manusia, tenaga kerja,
dan lingkungan. Kesembilan prinsip itu dicantukan dalam gambar berikut :
KESEPAKATAN GLOBAL
( THE GLOBAL COMPACT )
Hak Asasi Manusia
Prinsip 1 :
Mendukung dan menghormati perlindungan hak asasi manusia di dalam
jangkauan pengaruh mereka
Prinsip 2 : Memastikan perusahaan bisnis tidak terlibat
dalam pelanggaran hak asasi
manusia
Standar Buruh
Prinsip 3 : Kebebasan asosiasi dan pengakuan yang
efektif atas hak tawar – menawar
secara kolektif
Prinsip 4 : Penghapusan semua bentuk buruh yang dipaksa
atau diwajibkan
Prinsip 5 : Abolisi yang efektif tentang buruh anak –
anak
Prinsip 6 : Penghapusan diskriminasi berdasarkan peluang
kerja dan pekerjaan
Lingkungan
Prinsip 7 : Mendukung pendekatan awal terhadap tantangan
lingkungan
Prinsip 8 : Mengambil inisiatif untuk memajukan tanggung
jawab lingkungan yang lebih
besar
Prinsip 9 : Mendorong pengambilan dan peyebaran
teknologi yang ramah lingkungan
Sumber : The Global Compact Web
Site (www.unglobalcompact.org) 14 Agustus 2000
Dunia bisnis global diminta
untuk memasukkan pedoman itu ke dalam kegiatan bisnis mereka. Perusahaan yang
berkomitmen seperti itu melakukan hal tersebut karena mereka yakin bahwa
masyarakat bisnis dunia memainkan peran penting dalam memperbaiki keadaan
ekonomi dan sosial.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar