Assalamu'alaikum wr.wb.

Kamis, 04 Oktober 2012

Mengenal Etika Bisnis



            Dalam kehidupan sehari – hari, kata etika sering kita jumpai. Namun apakah anda sudah mengetahui makna dari etika itu sendiri? Pandangan saya mengenai etika adalah seperangkat prinsip – prinsip moral atau nilai – nilai yang menegaskan benar dan salah bagi seseorang atau suatu kelompok yang lazimnya mengacu pada peraturan atau prinsip yang mendefinisikan tindakan benar atau salah. Seperti contoh, apakah etis seorang karyawan menggunakan mobil perusahaan untuk kepentingan pribadinya? Fenomena seperti itu dinilai melanggar norma – norma etika dalam perusahaan. Karena norma etika juga berlaku disemua aspek kehidupan, salah satunya di dunia bisnis.
            Ada 4 sudut pandang mengenai etika bisnis yang mencakup pandangan utilitarian, pandangan hak, pandangan teori keadilan, dan teori kontrak sosial terpadu. Dimulai dari pandangan yang pertama, pandangan etika utilitarian menyatakan bahwa keputusan – keputusan etika dibuat semata – mata berdasarkan hasil atau akibat dari keputusan itu. Teori ini menggunakan metode kuantitatif untuk pembuatan keputusan – keputusan etis dengan melihat pada bagaimana cara memberikan manfaat terbesar bagi jumlah terbesar. Jika mengikuti pandangan utilitarian, seorang manajer dapat menyimpulkan bahwa memecat 20% angkatan kerja di perusahaan itu dapat dibenarkan karena tindakan itu akan meningkatkan laba perusahaan, memperbaiki keamanan kerja bagi 80% karyawan sisanya, dan akan sangat menguntungkan para pemegang saham. Uitilitarianisme mendorong efisiensi dan produktivitas serta konsisten dengan sasaran memaksimalkan laba. Namun disisi lain, pandangan itu dapat menyebabkan melencengnya alokasi sumber daya terutama apabila beberapa orang yang terkena dampak keputusan itu tidak memiliki perwakilan atau suara dalam keputusan tersebut. Utilitarianisme dapat juga menyebabkan hak – hak sejumlah pemercaya menjadi terabaikan.
            Selanjutnya ada pandangan etika hak, pandangan ini peduli terhadap penghormatan dan perlindungan hak serta kebebasan pribadi individu, seperti hak terhadap kerahasiaan, kebebasan suara hati, kemerdekaan berbicara, dan proses yang semestinya. Penghormatan dan perlindungan tersebut mencakup misalnya, melindungi hak para karyawan terhadap kebebasan berbicara ketika mereka melaporkan pelanggaran peraturan oleh majikan mereka. Segi positif sudut pandang hak itu ialah melindungi kerahasiaan dan kebebasan individu. Tetapi sudut pandang tersebut memiliki segi negative bagi organisasi yang dapat menimbulkan berbagai hambatan terhadap produktivitas dan efisiensi. Pandangan yang ketiga ialah pandangan etika teori keadilan, berdasarkan pendekatan ini, para manajer harus menerapkan dan memaksakan peraturan yang dibuatnya secara adil dan tidak memihak serta tindakan itu harus dilakukan dengan mengikuti seluruh peraturan dan perundang – undangan yang berlaku dibidang hukum. Manajer akan menggunakan sudut pandang teori keadilan dengan memutuskan untuk memberikan tingkat upah yang sama kepada individu – individu yang mempunyai tingkat keahlian, kinerja, atau tanggung jawab yang sama dan bukan didasarkan pada perbedaan sewenang – wenang seperti jenis kelamin, kepribadian, ras, dll. Pandangan itu melindungi kepentingan para pemercaya yang barangkali tidak mempunyai perwakilan yang memadai atau tidak memiliki kekuasaan, tetapi pandangan tersebut dapat mendorong perasaan mempunyai hak resmi untuk memiliki sesuatu yang mungkin membuat para karyawan mengurangi pengambilan resiko, inovasi, dan produktivitas.
            Sedangkan pandangan yang keempat yaitu pandangan etika teori kontrak sosial terpadu menjelaskan bahwa keputusan etika harus didasarkan pada sejumlah faktor empiris (apa yang ada) dan faktor normatis (apa yang seharusnya). Pandangan itu didasarkan pada penggabungan dua kontrak. Kontrak sosial umum yang mengijinkan dunia bisnis menjalankan dan mendefinisikan peraturan dasar yang bisa diterima, dan kontrak yang lebih khusus di antara para anggota komuniatas tertentu yang mencakup cara berperilaku yang dapat diterima. Misalnya, dalam menentukan berapa upah yang telah ada dimasyarakat. Pandangan etika bisnis ini berbeda dengan ketiga yang lainnya karena pandangan ini menyarankan bahwa para manajer harus melihat norma – norma etis yang sudah ada di industri dan perusahaan dalam rangka menentukan apa yang dapat membentuk tindakan dan keputusan yang benar dan yang salah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar