Dalam semester 3 ini saya memperoleh mata kuliah Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM), dimana mahasiswa dituntut untuk bisa mempelajari dan mempraktekkan MSDM di lingkungan sekitar tempat tinggalnya. Oleh karena itu, saya mencoba untuk melakukan sebuah penelitian sederhana untuk mengetahui bagaimana proses perekrutan dan pembagian tugas kerja di salah satu Warung Makan Ayam Bakar di kawasan UI, Depok bernama Ayam Bakar "Ortega". Dalam penelitian tersebut saya mencoba untuk menanyakan kepada pemilik usaha tersebut tentang bagaimana usaha tersebut melakukan perekrutan karyawan dan pembagian tugas mereka. Kemudian pemilik menanggapi pertanyaan saya, Beliau mengatakan bahwa proses perekrutan karyawan dilakukan secara langsung melalui informasi yang disebarkan dari mulut ke mulut, dan spesifikasi karyawan juga tidak ditentukan secara mendetail, hanya diperlukan keuletan dan kejujuran dalam bekerja. Semua karyawan yang bekerja di Warung Makan Ortega berasal dari satu kampung halaman bersama pemiliknya atau masih ada ikatan family, jadi bisa dikatakan bahwa pemilik berusaha untuk memberikan lapangan pekerjaan bagi warga sekitarnya agar memperoleh pekerjaan yang layak. Dan mayoritas dari pekerja sudah memasuki batas usia kerja yaitu diatas 19 tahun.
Selanjutnya, pemilik juga menjelaskan mengenai gambaran pekerjaan dari karyawannya, ada 2 orang karyawan yang bertugas sebagai pembakar ayam, 2 orang sebagai pemberi menu makanan serta peracik hidangan ayam bakar yang siap disajikan ke pelanggan, kemudian 1 orang bertugas sebagai penjaga kasir, dan 2 orang lagi bertugas menyuci gelas piring kotor bekas makan pelanggan dan kemudian di masukkan ke lemari piring. Selain menjelaskan gambaran pekerjaan, pemilik juga menjelaskan mengenai gaji / upah setiap karyawannya, pemberian upah dilakukan setiap akhir bulan, dan besarnya upah para karyawan dibedakan berdasarkan usia mereka dan tingkat penjualan. Karyawan berusia 19 - 25 tahun diberikan upah antara Rp 700.000 - 1.000.000 per bulan, sedangkan yang berusia di atas 25 diberi upah berkisar Rp 1.000.000 - 1.500.000 per bulan. Masalah tempat tinggal dan jatah makan karyawan, pemilik sudah menyediakan rumah sederhana beserta asisten rumah tangganya untuk melayani karyawan saat beristirahat dirumah.
Dari wawancara yang saya lakukan dengan pemilik warung makan "Ortega", dapat saya simpulkan bahwa usaha sektor informal tidak menentukan standar kualifikasi karyawan yang tinggi (Jobspec) dalam proses perekrutannya, serta sektor informal juga tidak mematok terlalu rumit gambaran pekerjaan tertentu (Jobdesc) dari setiap karyawannya.
Selanjutnya, pemilik juga menjelaskan mengenai gambaran pekerjaan dari karyawannya, ada 2 orang karyawan yang bertugas sebagai pembakar ayam, 2 orang sebagai pemberi menu makanan serta peracik hidangan ayam bakar yang siap disajikan ke pelanggan, kemudian 1 orang bertugas sebagai penjaga kasir, dan 2 orang lagi bertugas menyuci gelas piring kotor bekas makan pelanggan dan kemudian di masukkan ke lemari piring. Selain menjelaskan gambaran pekerjaan, pemilik juga menjelaskan mengenai gaji / upah setiap karyawannya, pemberian upah dilakukan setiap akhir bulan, dan besarnya upah para karyawan dibedakan berdasarkan usia mereka dan tingkat penjualan. Karyawan berusia 19 - 25 tahun diberikan upah antara Rp 700.000 - 1.000.000 per bulan, sedangkan yang berusia di atas 25 diberi upah berkisar Rp 1.000.000 - 1.500.000 per bulan. Masalah tempat tinggal dan jatah makan karyawan, pemilik sudah menyediakan rumah sederhana beserta asisten rumah tangganya untuk melayani karyawan saat beristirahat dirumah.
Dari wawancara yang saya lakukan dengan pemilik warung makan "Ortega", dapat saya simpulkan bahwa usaha sektor informal tidak menentukan standar kualifikasi karyawan yang tinggi (Jobspec) dalam proses perekrutannya, serta sektor informal juga tidak mematok terlalu rumit gambaran pekerjaan tertentu (Jobdesc) dari setiap karyawannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar